TEMPO.CO, Jakarta -Tak lama setelah Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mengumumkan wafatnya pemimpin pejuang antiapartheid, Nelson Mandela pada Jumat, 6 Desember 2013 dini hari waktu Indonesia, Presiden Amerika Serikat Barack Husein Obama mengadakan konferensi pers sendiri untuk menyatakan berkabung meninggalnya pemimpin besar itu.
Obama membuat pernyataan untuk menghormati pemimpin hak-hak sipil itu. Ia mengatakan bahwa sekarang adalah waktu bagi orang untuk berhenti sejenak dan menghormati Nelson.
"Seperti halnya masyarakat di seluruh dunia, saya tidak dapat sepenuhnya membayangkan hidup saya tanpa contoh yang sudah dibuat oleh Nelson Mandela," kata Obama di ruang briefing Gedung Putih, tak lama setelah kabar wafatnya Mandela diumumkan.
"Dia mencapai lebih dari yang bisa diharapkan untuk setiap orang dan hari ini dia pergi ke rumah Tuhan.
Obama menambahkan, Madiba –nama panggilan Mandela- telah mengubah Afrika Selatan dan semua orang melalui perjalanan hidupnya, dari tahanan menjadi seorang presiden. Ia mewujudkan janji bahwa semua manusia bisa berubah menjadi lebih baik.
Juni lalu, Obama berkunjung ke Afrika Selatan dan menyempatkan bertemu dengan keluarga Madiba. Sayangnya ia tidak bisa melakukan kunjungan pribadi lantaran kesehatan Mandela yang terus memburuk. Hal ini berbeda saat ia bertemu secara pribadi dengan Madia ketika ia masih menjadi senator.
Obama mengakui, aksi politik pertamanya berpatron pada Madiba atas perjuangannya melawan diskriminasi terhadap orang-orang kulit hitam.
Baca Juga Artikel Yang Lain :
0 comments:
Post a Comment